Pangkalpinang – Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Salah satunya melalui kolaborasi antara PT Dipintarin Untuk Indonesia dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam penyelenggaraan Pelatihan dan Sertifikasi BNSP Tata Graha bagi siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Bangka Belitung.
Kegiatan yang dipusatkan di PIA Hotel ini berlangsung selama beberapa hari dan diikuti oleh puluhan siswa SLB dari berbagai kabupaten/kota di Bangka Belitung. Kehadiran kegiatan ini menjadi tonggak penting karena memberikan kesempatan setara bagi siswa berkebutuhan khusus untuk mendapatkan keterampilan kerja yang diakui secara nasional.
Bekal Kompetensi Nyata untuk Siswa SLB
Dalam pelatihan ini, para peserta dibimbing oleh instruktur bersertifikat dan diuji langsung oleh asesor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Materi yang diberikan meliputi keterampilan dasar tata graha, seperti membersihkan kamar tamu, merawat area kamar mandi, penggunaan alat manual maupun elektrik, hingga etika kerja di bidang perhotelan.
Proses pelatihan dirancang berbasis praktik sehingga siswa dapat langsung mencoba dan memahami standar kerja yang berlaku di industri perhotelan. Selain itu, sertifikasi BNSP yang diperoleh menjadi bukti pengakuan kompetensi resmi, yang dapat digunakan untuk melamar pekerjaan maupun membuka usaha mandiri.
Apresiasi Pemerintah Daerah
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap program ini.
“Kami berharap pelatihan ini menjadi pintu masuk bagi siswa SLB untuk lebih percaya diri dalam berkarya. Sertifikat BNSP adalah pengakuan resmi yang bisa dijadikan modal berharga saat mereka memasuki dunia kerja,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pemerintah provinsi mendukung penuh program yang mendorong pendidikan inklusif sekaligus menyiapkan SDM berkualitas, tanpa terkecuali bagi penyandang disabilitas.
Komitmen Dipintarin untuk Pendidikan Inklusif
Sementara itu, CEO PT Dipintarin menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan lebih dari 200 program pelatihan berbasis kompetensi, termasuk tata graha, yang bisa diakses lembaga pendidikan, dunia usaha, maupun instansi pemerintah.
“Kolaborasi ini adalah langkah nyata untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak bangsa, termasuk siswa SLB. Kami ingin memastikan mereka siap menghadapi dunia kerja dengan keterampilan yang diakui secara nasional, bahkan berdaya saing global,” jelasnya.
PT Dipintarin sendiri juga rutin menyelenggarakan lebih dari 50 kelas online non-BNSP setiap minggu, serta menjalin kerja sama dengan berbagai mitra strategis seperti APKASI, APUDSI, ASKOPI,Kampus Universitas Podomoro, hingga organisasi internasional. Hal ini menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam menghadirkan pelatihan yang relevan dan berkualitas.
Harapan ke Depan
Dengan terselenggaranya pelatihan dan sertifikasi ini, diharapkan para siswa SLB di Bangka Belitung memiliki keterampilan praktis yang bisa menjadi modal kemandirian. Selain membuka peluang kerja di sektor perhotelan, keterampilan tata graha juga dapat diterapkan dalam usaha mandiri di bidang jasa kebersihan maupun layanan rumah tangga.
Program ini sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pelatihan dalam menciptakan pendidikan inklusif. Kesempatan yang sama bagi siswa SLB bukan hanya meningkatkan kompetensi individu, tetapi juga membangun ekosistem SDM yang lebih adil, berdaya saing, dan inklusif di Bangka Belitung.